Peran Pendidikan terhadap Pembangunan Gender di Provinsi Papua

Abstract

Gender merupakan konsep klasifikasi sifat maskulin (laki-laki) dan feminim(perempuan) yang dibentuk oleh sosio kultur, pendapat ini sejalan dengan pendapat pada umumnya kaum feminis yang berpendapat bahwa gender merupakan ketentuan masyarakat mengenai seseorang yang lahir dengan sifat kelaki-lakian (maskulin) atau sifat keperempuanan (feminis) adalah termasuk dari bidang kajian gender. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis peran pendidikan terhadap pembangunan gender di Provinsi Papua. Model analisis yang digunakan adalah penel data dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM) atau Least Square Dummy Variable (LSDV) model, dengan menggunakan data time series selama lima tahun (2017-2021) dan data cross section sebanyak 29 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Dengan LSDV model diharapkan dapat memperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. Hal ini dikarenakan tingginya jumlah observasi yang memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, lebih variatif, dan peningkatan derajat bebas (df). Hasil Estimasi data menggunakan analisis regresi berganda secara parsial menunjukkan bahwa Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Pengeluaran Per Kapita disesuaikan Perempuan (PPKP) berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Gender (IPG) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua dan Variabel Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) secara parsial menunjukan tidak signifikan Terhadap Indeks Pembangunan Gender (IPG) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Sedangkan hasil analisis regresi berganda secara simultan menunjukkan bahwa variabel Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-Rata lama Sekolah (RLS) dan Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan Perempuan (PPKP) berpengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan Gender (IPG) menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua