IMPLEMENTASI PROGRAM RUMAH PADAT KARYA (STUDI DI VIADUCT BY GUBENG)

  • NANDA VITA YUNIAR UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
  • INDRI ASTUTI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
Keywords: IMPLEMENTASI, RUMAH, PADAT, KARYA

Abstract

Nanda Vita Yuniar, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra, Surabaya, Agustus 2023, Implementasi Program Rumah Padat Karya (Studi Di Viaduct By Gubeng). Penelitian ini di lakukan di viaduct by gubeng yang berada di Jl.Nias no.110, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya dengan tujuan untuk mengetahui implementasi program rumah padat karya (studi di viaduct by gubeng) dan apa saja faktor penghambat dan juga pendukung program rumah padat karya (studi di viaduct by gubeng). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Kemudian jenis yang di pakai adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan juga dokumnetasi. Hasil dari penelitian ini yang menggunakan teori Charles O. Jones ialah implementasi program rumah padat karya(studi di viaduct by gubeng) belum bisa di katakan berjalan sepenuhnya di karenakan masih terdapat beberapa kendala yang di hadapi 1) Pada aspek organisasi, dapat di katakana sudah cukup memadai pada struktur organisasi, sumber daya manusia dan juga metodenya, sedangkan untuk sarana dan prasarananya belum bisa di katakan memadai, dan hal tersebut harus di upayakan secara mandiri oleh tim di viaduct by gubeng. 2) Pada aspek interpretasi, di ketahui bahwa dalam mensosialisasikan program rumah padat karya viaduct by gubeng sudah berjalan dengan cukup baik. 3) Pada aspek penerapan, saat ini usaha yang berjalan dengan cukup baik hanya pada pengelolaan cafe, Sedangkan untuk usaha barbershop belum berjalan dengan optimal di karenakan sepi peminat, dan untuk usaha cuci motor & mobil untuk sementara di tiadakan mengingat tempatnya yang di jadikan lahan parkir. Faktor yang menghambat yang pertama ialah kurangnya prasarana yang di gunakan untuk usaha cuci moto & mobil, yang ke dua ialah kurangnya minat GAMIS(keluarga miskin) pada usaha barbershop, yang ke tiga ialah kurangnya updating pada media sosialnya, dan yang ke empat yaitu kurangnya konsistensi GAMIS(keluarga miskin) dalam menerapkan SOP. Kemudian faktor yang mendukung ialah sumber daya manusianya sudah memadai atau bisa di katakan pendamping yang memberikan keterampilan kepada GAMIS(keluarga miskin).

Published
2023-09-05