PENGEMBANGAN DESA WISATA KOPI BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DI DESA COLOL LAMBA LEDA TIMUR MANGGARAI TIMUR

Vol 1 No 3 (2021): Jurnal Inovasi Sektor Publik

  • FERLIANA YASTATIN UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
Keywords: Pengembangan, Desa WIsata, Partisipasi, Masyarakat

Abstract

Desa Wisata merupakan suatu tempat yang memiliki ciri dan nilai tertentu sebagai
daya tariknya, baik tentang kehidupan pedesaan maupun keunikan atau kekhasanya.
Pemanfaatan kekayaan alam dan kebudayaan juga menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu
Desa Wisata merupakan Desa yang memiliki kemandirian karena potensi alam telah dikelola
secara tepat dengan melibatkan partisipasi masyarakat secara baik, buka saja sebagai
intrepensi pembangunan tapi juga dalam permasalahan. Pengembangan desa wisata
membutuhkan partisipasi masyarakat lokal dalam keseluruhan tahap pengembangan mulai
tahap perencanaan, implementasi, dan pengawasan. Akan tetapi, dalam realitas sering terjadi
pengabaian partisipasi masyarakat. Salah satunya adalah Desa colol di kecamatan Lama
Leda Timur yang sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil kopi akhirnya diterapkan
sebagai desa wisata berbasis kopi.
Adanya upaya pengembangan desa wisata juga dilatarbelakangi adanya keinginan
pemerintah untuk memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa dimana
masih banyak desa yang berstatus desa tertinggal. partisipasi masyarakat dalam bentuk
pikiran, tenaga, uang, serta musyawarah dan gotong royong untuk meningkatkan kualitas
Desa sebagai upaya dalam pengembangan Desa Wisata yang dilakukan oleh masyarakat
dalam pengembangan Desa Wisata, serta adanya tingkatan partisipasi masyarakat yang
dilakukan seperti memberikan informasi, konsultasi, pengambilan keputusan bersama,
bertindak bersama dan memberikan dukungan. Proses pengembangan desa wisata dalam
prakteknya menghadapi berbagai permasalahan, secara umum permasalahan yang terjadi
yaitu tidak dioptimalkannya peran masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya merasa
kurang memiliki rasa bangga terhadap pariwisata yang ada di desanya, tetapi juga masyarakat
tidak mendapatkan keuntungan dari adanya kegiatan pariwisata yang ada di desa.

Published
2022-05-31