Jurnal Agribisnis Wijaya Putra Surabaya http://jurnal.uwp.ac.id/fp/index.php/agriwitas <p><strong>The AGRIWITAS Journal (Agribisnis Wijaya Putra Surabaya) is a Blind Peer-Review Journal dedicated to the publication of quality research results in the fields of Agribusiness Science and Agricultural Social Economics such as Agribusiness Management, Agricultural Policy, Agricultural Economics, Human Resources in the Agribusiness or Agriculture sector , Agricultural Communication and Extension, Agricultural Sociology, and Sciences related to the field of Agribusiness. It is Open Access which allows articles to be freely available online without any subscription.</strong></p> Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Putra en-US Jurnal Agribisnis Wijaya Putra Surabaya 2829-8918 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI FLUKTUASI HARGA CABAI RAWIT DI PASAR KEPUTRAN SURABAYA http://jurnal.uwp.ac.id/fp/index.php/agriwitas/article/view/62 <p>Latar Belakang: Fluktuasi harga cabai ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti perubahan musim tanam, cuaca produksi petani yang tidak stabil, perubahan permintan dari negara lain, dan lain sebagainya. Karena itu, para petani dan pedagang di pasar eceran harus memperhatikan kondisi pasar dan keadaan lingkungan sekitar untuk dapat memprediksi fluktuasi harga cabai dan melakukan strategi yang tepat untuk mengatasi fluktuasi tersebut</p> <p>Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di pasar Keputran surabaya</p> <p>Metode Penelitian:Dalam penenlitian ini jenis yang digunakan adalah metode eksplanatori. Data yang digunakan dalam bentuk <em>time series</em> dimulai tahun 2018 sampai tahun 2020 (dalam data perbulan), melalui pengambilan data kepublikasi atau arsip Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Badan Pusat Statistik Kecamatan Tegalsari. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Regresi Linear Berganda.</p> <p>Hasil:Terjadi fluktuasi harga pada cabai rawit di Pasar Keputran Surabaya harga yang ditetapkan oleh pedagang cukup bervariasi setiap tahunnya. Dapat diketahui rata-rata harga cabai rawit 3 tahun terakhir pada tahun 2021 yaitu Rp.14.000 per kilogram pada bulan September dan pada bulan Agustus 2022 sampai bulan Juni 2023 mengalami kenaikan sebesar Rp.85.000.Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di Pasar Keputran Surabaya dari tiga variabel bebas (independen) terdapat semua variabel berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi harga cabai rawit di pasar Keputran Surabaya, harga beli petani (X1) p=0,007, jumlah produksi (X1) p= 0,001 dan inflasi (X3) p=0,004.</p> <p>Kesimpulan: Terjadi fluktuasi harga pada cabai rawit di Pasar Keputran Surabaya harga yang ditetapkan oleh pedagang cukup bervariasi setiap tahunnya, Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga cabai rawit di Pasar Keputran Surabaya dari tiga variabel bebas (independen) terdapat semua variabel berpengaruh signifikan terhadap fluktuasi harga cabai rawit di pasar Keputran Surabaya.</p> Charlesius Doni Siti Alimah ##submission.copyrightStatement## 2024-03-25 2024-03-25 3 01 1 13 10.38156/agriwitas.v1i1.62 ANALISIS RANTAI PEMASARAN TANAMAN ANGGREK (Studi Kasus di Pasar Bunga Bratang Kecamatan Gubeng Surabaya) http://jurnal.uwp.ac.id/fp/index.php/agriwitas/article/view/64 <p>Latar Belakan<strong>g </strong>Salah satu jenis tanaman hias berbunga indah yang paling mudah hidup dan subur di Indonesia adalah anggrek. Pengusahaan anggrek sebagai bunga komersial yang memiliki nilai ekonomi tinggi tersebut telah berjalan cukup lama, bahkan sudah menjadi salah satu komoditas penting dalam perdagangan florikultura dunia. Usaha anggrek saat ini cukup berkembang, sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan petani, memenuhi tuntutan keindahan lingkungan, membuat komplek perumahan, perhotelan dan perkantoran bertambah asri.Tujuan untuk mengetahui rantai pemasaran Tanaman Anggrek di Pasar Bunga Bratang Kecamatan Gubeng Surabaya. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, dengan mengambil kasus pada penjual Tanaman Anggrek di Pasar Bunga Bratang Kecamatan Gubeng Surabaya. Responden secara keseluruhan adalah sebanyak 16 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil Pola aliran produk rantai pemasaran anggrek di Pasar Bunga Bratang Kecamatan Gubeng Surabaya terdapat satu saluran yang mendistribusikan produk berupa anggrek yaitu petani menjual anggrek ke pedagang pengumpul, kemudian pedagang pengumpul menjual ke pedagang pengecer dan pedagang pengecer kemudian menjual ke konsumen, aliran keuangan mengalir dari konsumen ke pedagang pengecer, pedagang pengecer mengalir ke pedagang pengumpul, kemudian pedagang pengumpul ke petani dan aliran informasi yang mengalir dari petani anggrek ke pedagang pengumpul, pedagang pengumpul ke pedagang pengecer dan pedagang pengecer mengalir ke konsumen akhir hal ini terjadi dua arah yang saling berkaitan. Margin distribusi sebesar Rp 0,19/Pot, total margin pemasaran sebesar Rp 5000/Pot. Efisiensi pemasaran anggrek di Pasar Bunga Bratang Kecamatan Gubeng Surabaya yaitu sebesar 1,06 %, maka dapat dikatakan pemasaran anggrek di daerah penelitian sudah efesien. Kesimpulan margin distribusi sebesar Rp 5000/ Pot, total margin sebesar Rp 5000/Pot. Efisiensi pemasaran anggrek di Pasar Bunga&nbsp; Bratang Kecamatan Gubeng Surabaya yaitu sebesar 1,06 %, maka dapat dikatakan pemasaran anggrek di daerah penelitian sudah efesien.</p> Firna Asa Faisol Humaidi ##submission.copyrightStatement## 2024-03-25 2024-03-25 3 01 14 26 10.38156/agriwitas.v3i01.64 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA PADA KELOMPOK TERNAK MULYO JAYA DESA DOYOMULYO KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN http://jurnal.uwp.ac.id/fp/index.php/agriwitas/article/view/65 <p>This research was conducted in the sheep fattening business in the Mulyo Jaya livestock group, Doyomulyo Village, Kembangbahu District, Lamongan Regency. This study aims to determine the feasibility of sheep fattening business and determine the scale of sheep ownership that must be raised to obtain income equivalent to the Lamongan City Minimum Wage (UMK). This research was carried out for 3 months, namely in February 2023 - April 2023. The type of research used was quantitative. The sample used in this study is a saturated sample. The types of data used in this study are qualitative data and quantitative data. Sources of data used in this study are primary data and secondary data. Data collection was carried out by means of observation, questionnaires and interviews. The results of this study indicate that the business of fattening sheep in the Mulyo Jaya livestock group is feasible and if it refers to the UMK of Lamongan City in 2023 it is Rp. 2,701,977, then the sheep fattening business with a scale of 50 heads earns an income of Rp. 3,335,827 which means it is higher than the city's UMK.</p> Hengky Saputra Wijaya Dwiyana Anela Kurniasari ##submission.copyrightStatement## 2024-03-25 2024-03-25 3 01 27 38 10.38156/agriwitas.v3i01.65 ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI KERAJINAN ENCENG GONDOK TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENGRAJIN (Studi Kasus di Desa Kludan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo) http://jurnal.uwp.ac.id/fp/index.php/agriwitas/article/view/93 <p><em>The purpose of this study was to determine the(1) The process of processing water hyacinth handicraft industry so that it becomes a handicraft. (2) The obstacles experienced by water hyacinth craftsmen. (3) Craftsmen's efforts to overcome obstacles to the water hyacinth craft industry. (4) Income contribution from the water hyacinth craft industry. (5) Efforts to develop the self-development of craftsmen in the water hyacinth craft industry. This research is a quantitative research in which the research subjects were craftsmen's households in Kludan Village, Tanggulangin District, Sidoarjo Regency with 50 respondents and it was a population study. The data collection techniques are observation, interviews and documentation. The data analysis used is quantitative descriptive. The results showed that: (1) The processing of the water hyacinth handicraft industry in Kludan Village, Tanggulangin District, Sidoarjo Regency is still in the form of semi-finished goods, the raw material price is IDR 4,500/kg. Water hyacinth craft products include: bags, pillows, prisms, mats, and others. The price of water hyacinth crafts ranges from IDR 8,000 – IDR 30,000 depending on the size of the craft item. (2) The obstacles experienced by craftsmen are expensive raw materials, craftsmen are not given the opportunity to process water hyacinth crafts until the finishing stage. (3) Efforts to overcome obstacles, namely craftsmen learn to process water hyacinth crafts until the finishing stage to increase the price of water hyacinth crafts by forming groups. (4) The contribution of income from water hyacinth crafts to the total household income of craftsmen is 27.5%. (5) Efforts to develop self-development of water hyacinth craft industry craftsmen, namely craftsmen taking courses or training, conducting promotions or exhibitions to introduce water hyacinth crafts.</em></p> Natalia Suhardi Ramon Syahrial ##submission.copyrightStatement## 2024-03-25 2024-03-25 3 01 39 46 10.38156/agriwitas.v3i01.93 ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) PADA UMKM ELOK MEKARSARI DI SEMOLOWARU, KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA http://jurnal.uwp.ac.id/fp/index.php/agriwitas/article/view/71 <p><em>ABSTRACT</em></p> <p><em>This study aims to analyze the marketing strategy implemented by Mekarsari Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) engaged in the production and sale of white oyster mushrooms in the Semolowaru area, Sukolilo District, Surabaya. White oyster mushroom is a product that is increasingly in demand in local and regional markets because of its health benefits and distinctive taste. This study was conducted using a qualitative descriptive research method. Qualitative data were obtained through in-depth interviews with MSME owner Elok Mekarsari and a number of 3 workers. Meanwhile, data was collected through a survey using a questionnaire distributed to Elok Mekarsati UMKM workers or members. The results showed that the Mekarsari UMKM marketing system used 2 marketing channels, namely channel 1 consisting of white oyster mushroom producers, final consumers while channel 2 marketing channels consisted of white oyster mushroom producers, wholesalers, final consumers. the marketing system that has been implemented 5P (Marketing Mix) product, price, place, promotion, people includes promotions through social media, trade shows, and cooperation with restaurants and supermarkets local. Apart from that, they also provide special offers for loyal customers to increase customer retention. However, even though there have been marketing efforts made, there are still several obstacles faced by Elok Mekarsari's MSMEs. Some of these obstacles include intense competition with other white oyster mushroom producers, difficulties in accessing export markets, and limited capital for wider promotion.</em></p> <p>&nbsp;</p> Gordianus Jimi Junior Andri Krisna Dianto ##submission.copyrightStatement## 2024-03-25 2024-03-25 3 01 47 57 10.38156/agriwitas.v3i01.71