Jurnal Psikologi Wijaya Putra (Psikowipa) http://jurnal.uwp.ac.id/fpsi/index.php/psikowipa Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra en-US Jurnal Psikologi Wijaya Putra (Psikowipa) 2747-1101 PENERAPAN METODE GOLDEN CIRCLE UNTUK MENGATASI PERILAKU PERUNDUNGAN SISWA http://jurnal.uwp.ac.id/fpsi/index.php/psikowipa/article/view/106 <p>Terdapat perilaku perundungan siswa dan cara mengatasi perundungan di MI Al-Ittihad Jogoroto Jombang menggunakan metode <em>Golden Circle.</em> Metode ini sangat efektif digunakan untuk mengatasi perilaku perundungan di sekolah. Adapun fokus dalam penelitian ini yakni; Proses penanganan perundungan menggunakan metode <em>Golden Circle</em>, Faktor-faktor yang mendukung atau menghambat metode <em>Golden Circle</em> untuk mengatasi perilaku perundungan siswa di MI Al-Ittihad Jogoroto Jombang. Tujuan penelitian mengetahui proses penanganan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan mendukung atau menghambat dari metode <em>Golden Circle</em> di MI Al-Ittihad Jogoroto Jombang. Riset ini memakai pendekatan riset kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data memakai reduksi data, penyajian data, penarikan data kesimpulan serta verifikasi. Metode pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil riset Penerapan Metode <em>Golden Circle</em> Untuk Mengatasi Perilaku Perundungan Siswa di MI Al-Ittihad Jogoroto Jombang ialah; proses penanganan perundungan menggunakan metode <em>Golden Circle</em><em>,</em> metode ini mempunyai tiga konsep yaitu mengapa, bagaimana dan apa. Adapun faktor mendukung penerapan metode <em>Golden Circle </em>pembiasaan membaca do’a, Pancasila dan surat-surat pendek, diskusi guru per bulan, serta Program Ramah Anak. Sedangkan faktor yang menghambatnya adalah teknologi yang semakin canggih, lingkungan yang kurang baik, orang tua yang kurang mendukung dan diri sendiri yang menutup diri.</p> Mita Fatmawati Ariga Bahrodin ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-06-10 2024-06-10 5 1 1 11 10.38156/psikowipa.v5i1.106 KUALITAS PERTEMANAN DAN KESEJARTERAAN PSIKOLOGIS: PRESPEKTIF MAHASISWA http://jurnal.uwp.ac.id/fpsi/index.php/psikowipa/article/view/131 <p>Mahasiswa adalah sebutan bagi mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi. Dengan masuknya seseorang tersebut ke dalam perguruan tinggi dan menjadikannya sebagai mahasiswa, maka orang tersebut akan memiliki lingkungan dan pertemanan yang baru. Namun, menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah, di samping ketidakpuasan seorang mahasiswa sering kali timbulnya rasa tidak nyaman dan kurang bahagia. Tentu saja mahasiswa harus memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Salah satu aspek yang menjadi pemicu terjadinya kesejahteraan psikologis adalah menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Dalam kualitas pertemanan yang dibuat seharusnya dapat bermanfaat baik agar bisa mengurangi depresi dan perilaku negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pertemanan terhadap kesejahteraan psikologis mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasi. Partisipan penelitian ini berjumlah 118 orang dan pengambilan data dilakukan secara online. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu <em>purposive sampling</em>. Data diolah menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan, artinya semakin tinggi kualitas pertemanan maka semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis mahasiswa. Berdasarkan hasil tersebut mahasiswa diharapkan dapat menjadi pedoman sebagai cara menjaga bahkan meningkatkan kualitas pertemanan melalui dukungan dan kepedulian untuk mengantisipasi terjadinya penurunan kesejahteraan psikologis mahasiswa.</p> Anfhasa Raina Salsabila Ceria Hermina Julaibib Julaibib ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-06-19 2024-06-19 5 1 12 22 10.38156/psikowipa.v5i1.131 PERAN MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN http://jurnal.uwp.ac.id/fpsi/index.php/psikowipa/article/view/141 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. X, sebuah perusahaan di sektor Agribisnis di Jakarta. Penelitian ini didasarkan pada urgensi motivasi kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan dan bagaimana motivasi kerja dapat menjadi faktor kunci, sebagaimana didukung oleh beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan positif antara motivasi kerja dan kinerja. Hasil observasi awal menunjukkan tingkat motivasi kerja yang tinggi di antara karyawan, dengan mayoritas responden menunjukkan komitmen tinggi terhadap pekerjaan dan kepuasan dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui survei daring yang disebarkan kepada 180 karyawan PT. X. Alat ukur yang digunakan meliputi <em>Motivation at Work Scale</em> (MAWS) untuk mengukur motivasi kerja dan <em>Individual Work Performance Questionnaire</em> (IWPQ) untuk mengukur kinerja karyawan. Dengan menggunakan analisis regresi sederhana, ditemukan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. X di Jakarta, dengan kontribusi sebesar 37,2% dan taraf signifikansi p &lt; 0,01.</p> Florencia Sidharta Debora Basaria Reza Fahlevi ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-06-20 2024-06-20 5 1 23 30 10.38156/psikowipa.v5i1.141 KEPUASAN KERJA SEBAGAI PREDIKTOR INTENSI TURNOVER DI RSI SULTAN AGUNG BANJARBARU http://jurnal.uwp.ac.id/fpsi/index.php/psikowipa/article/view/130 <p>Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset di sebuah perusahaan dalam mengembangkan perusahaan agar tidak terjadinya masalah <em>turnover intention</em> pegawai, salah satu faktor penyebab <em>turnover intention</em> adalah kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui apakah kepuasan kerja pegawai berpengaruh terhadap <em>turnover intention</em> pegawai. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Partisipan penelitian ini berjumlah 81 orang dan pengambilan data dilakukan secara daring dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Data diolah menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh negatif signifikan, artinya semakin tinggi kepuasan kerja akan berpengaruh signifikan terhadap semakin rendah <em>turnover intention</em>.&nbsp; Berdasarkan hasil tersebut, pihak RSI Sultan Agung Banjarbaru diharapkan agar melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja, seperti memberikan penghargaan, menyediakan pelatihan, membangun hubungan baik antara atasan dan bawahan, serta menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, sehingga stabilitas tenaga kerja di RSI Sultan Agung Banjarbaru meningkat.</p> Aghnina Abdalia Pasha Lita Ariani Julaibib Julaibib ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-06-19 2024-06-19 5 1 31 38 10.38156/psikowipa.v5i1.130 DETERMINASI KETERIKATAN KERJA PADA PRAJURIT MILITER: KAJIAN LITERATUR http://jurnal.uwp.ac.id/fpsi/index.php/psikowipa/article/view/134 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis determinan keterikatan kerja pada prajurit militer melalui kajian literatur. Keterikatan kerja merupakan faktor krusial yang mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan prajurit militer. Dengan menggunakan metode kajian literatur sistematis, berbagai studi empiris dan teoretis terkait keterikatan kerja di kalangan militer dianalisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterikatan kerja tersebut. Penelitian ini melibatkan 8 artikel jurnal yang dipublikasi antara tahun 2015-2024. &nbsp;Hasil kajian mengungkapkan bahwa determinan keterikatan kerja para prajurit dapat dikategorikan menjadi faktor <em>job resource</em> dan <em>personal resource</em>. Faktor <em>job resource </em>meliputi <em>pay satisfaction</em>, <em>perceived organizational support</em>, <em>perceived social impact</em> dan <em>perceived social worth</em>. Sementara itu, faktor <em>personal resource</em> meliputi <em>basic psychological needs satisfaction</em>, <em>psychological hardiness, power of love, </em>resiliensi, efikasi diri, komitmen karir, dan motivasi kerja. Secara lebih lanjut, apabila organisasi ingin memiliki prajurit militer dengan tingkat keterikatan kerja yang tinggi terhadap pekerjaanya maka perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Prajurit dengan keterikatan kerja yang tinggi akan lebih bersedia untuk ditugaskan dalam misi militer dan memiliki keinginan untuk keluar yang lebih rendah.</p> Khairunnisa Atika Nur Affia Olievia Prabandini Mulyana ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-06-24 2024-06-24 5 1 39 53 10.38156/psikowipa.v5i1.134 STUDI FENOMENOLOGI DINAMIKA PSIKOLOGIS REMAJA WANITA YANG MENJALANI TRADISI KARIA (PINGITAN) DI WILAYAH PESISIR KAB. MUNA SULAWESI TENGGARA http://jurnal.uwp.ac.id/fpsi/index.php/psikowipa/article/view/145 <p>Karia merupakan wadah atau momentum untuk membentuk kematangan pribadi seorang gadis, karena dalam ritual karia ini gadis ditempah dengan pendidikan kebersihan, pendidikan kesucian, sikap mental dan pendidikan akhlak serta para peserta karia akan melewati atau melalui beberapa tahapan dalam ritual tersebut. Salah satu tahapan ritual yang dilakukan oleh remaja adalah membatasi gerak, makan, dan berdiam diri di dalam ruangan khusus yang tertutup dan gelap. Remaja yang menjalani prosesi ini tidak diperkenankan untuk membawa hand phone dan melakukan aktifitas seperti biasa. Kondisi yang dijalani remaja ini tentunya memberika dampak baik secara fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika psikologis yang dialami remaja wanita yang menjalni prosesi karia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan yang terlibat pada penelitian ini yaitu 3 orang remaja wanita yang pernah menjalani prosesi karia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan selanjutnya dilanjutkan dengan triangulasi data. Penelitian ini menghasilkan 4 tema besar diantaranya: 1) Perasaan Cemas 2) Pendewasaan; 3) Kesepian; 4). Kebahagiaan. Ttradisi karia merupakan warisan kebudayaan yang perlu dipertahankan dan dilestarikan. Secara umum prosesi karia yang dijalani memberikan dampak yang positif bagi remaja wanita. Selain sebagai bentuk pendewasaan, prosesi karia juga dapat memberikan pembelajaran yang cukup berarti khususnya dalam melatih kesabaran dan ketenangan hati.</p> Wisnu Catur Bayu ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-07-04 2024-07-04 5 1 54 61 10.38156/psikowipa.v5i1.145 ANALISIS PENGARUH EMPLOYEE ENGAGEMENT TERHADAP INOVASI KERJA KARYAWAN DI JAKARTA http://jurnal.uwp.ac.id/fpsi/index.php/psikowipa/article/view/143 <p>Organisasi merupakan entitas bisnis terstruktur yang memiliki tujuan, namun perkembangan zaman menjadi tantangan bagi organisasi dalam mencapainya. Oleh karena itu, organisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui tingkat employee engagement yang tinggi untuk menciptakan innovative work behavior. <em>Innovative work behavior</em> adalah minat karyawan dalam mengeksplorasi ide atau pemecahan masalah baru hingga mengimplementasikan untuk keuntungan organisasi. Employee engagement diartikan sebagai karyawan yang memaksimalkan kemampuan fisik, kognitif, dan emosional dalam melaksanakan aktivitasnya untuk mencapai kesuksesan organisasi. Dengan SDM yang memiliki sikap <em>employee engagement</em> dan <em>innovative work behavior</em>, organisasi dapat mempertahankan relevansi produk atau jasa di tengah perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara employee engagement dan innovative work behavior pada karyawan di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, dengan kuesioner yang disebarkan kepada 155 karyawan di wilayah Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara employee engagement dan innovative work behavior pada karyawan di Jakarta, dengan nilai r= 0.423, p &lt; 0.05. Temuan ini menegaskan pentingnya meningkatkan employee engagement untuk mendorong perilaku kerja inovatif dalam organisasi, khususnya di wilayah yang dinamis seperti Jakarta.</p> Vania Amanda Debora Basaria Reza Fahlevi ##submission.copyrightStatement## https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ 2024-07-08 2024-07-08 5 1 63 70 10.38156/psikowipa.v5i1.143