STUDI FENOMENOLOGI DINAMIKA PSIKOLOGIS REMAJA WANITA YANG MENJALANI TRADISI KARIA (PINGITAN) DI WILAYAH PESISIR KAB. MUNA SULAWESI TENGGARA

  • Wisnu Catur Bayu Universitas Mandala Waluya

Abstract

Karia merupakan wadah atau momentum untuk membentuk kematangan pribadi seorang gadis, karena dalam ritual karia ini gadis ditempah dengan pendidikan kebersihan, pendidikan kesucian, sikap mental dan pendidikan akhlak serta para peserta karia akan melewati atau melalui beberapa tahapan dalam ritual tersebut. Salah satu tahapan ritual yang dilakukan oleh remaja adalah membatasi gerak, makan, dan berdiam diri di dalam ruangan khusus yang tertutup dan gelap. Remaja yang menjalani prosesi ini tidak diperkenankan untuk membawa hand phone dan melakukan aktifitas seperti biasa. Kondisi yang dijalani remaja ini tentunya memberika dampak baik secara fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika psikologis yang dialami remaja wanita yang menjalni prosesi karia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan yang terlibat pada penelitian ini yaitu 3 orang remaja wanita yang pernah menjalani prosesi karia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan selanjutnya dilanjutkan dengan triangulasi data. Penelitian ini menghasilkan 4 tema besar diantaranya: 1) Perasaan Cemas 2) Pendewasaan; 3) Kesepian; 4). Kebahagiaan. Ttradisi karia merupakan warisan kebudayaan yang perlu dipertahankan dan dilestarikan. Secara umum prosesi karia yang dijalani memberikan dampak yang positif bagi remaja wanita. Selain sebagai bentuk pendewasaan, prosesi karia juga dapat memberikan pembelajaran yang cukup berarti khususnya dalam melatih kesabaran dan ketenangan hati.

Published
2024-07-04
Section
Articles